Rokok elektrik, atau yang lebih dikenal sebagai vape, adalah perangkat elektronik yang menghasilkan uap yang dapat dihirup oleh pengguna. Elemen utama dari vape adalah e-liquid, juga dikenal sebagai vape juice atau e-juice, yang merupakan cairan yang dipanaskan dalam vape untuk menghasilkan uap. E-liquid ini terdiri dari beberapa bahan utama yang memberikan rasa, menghasilkan uap, dan memberikan nikotin (jika ada). Berikut adalah komponen-komponen utama yang umumnya terdapat dalam e-liquid:
1. Nikotin
Nikotin adalah zat yang sangat adiktif yang terdapat dalam produk tembakau, termasuk dalam e-liquid vape. Nikotin memberikan efek stimulan pada sistem saraf pusat dan menyebabkan perasaan rileks dan puas setelah dihirup. Konsentrasi nikotin dalam e-liquid dapat bervariasi dari sangat rendah (misalnya, 0 mg/ml untuk vape juice non-nikotin) hingga sangat tinggi (misalnya, 50 mg/ml atau lebih untuk vape juice nikotin tinggi). Pengguna biasanya memilih konsentrasi nikotin berdasarkan tingkat ketergantungan mereka atau keinginan untuk mengurangi konsumsi nikotin.
2. Basis Cairan (PG dan VG)
Basis cairan dalam e-liquid terdiri dari propilen glikol (PG) dan gliserin sayuran (VG). Kedua bahan ini berperan penting dalam menghasilkan uap saat e-liquid dipanaskan dalam vape:
- Propilen Glikol (PG): PG adalah bahan yang digunakan dalam banyak produk makanan dan obat-obatan. Fungsi utama PG dalam e-liquid adalah sebagai pengangkat rasa dan penghasil “throat hit” (sensasi seperti menyerap yang terasa di tenggorokan saat menghirup). PG cenderung lebih encer dan memiliki viskositas rendah dibandingkan dengan VG.
- Gliserin Sayuran (VG): VG juga sering digunakan dalam industri makanan dan farmasi. VG bertanggung jawab atas produksi uap yang lebih tebal dan densitas yang lebih tinggi daripada PG. Ini memberikan sensasi inhalasi yang lebih halus dan biasanya digunakan dalam e-liquid untuk menciptakan asap yang lebih besar.
3. Perasa
E-liquid sering kali mengandung berbagai jenis perasa untuk memberikan rasa dan aroma yang berbeda. Perasa ini bisa berasal dari senyawa-senyawa alami atau buatan yang dirancang untuk meniru rasa makanan atau minuman tertentu. Contoh perasa yang umum termasuk buah-buahan, mentol, makanan penutup, dan banyak lagi.
4. Bahan Tambahan
Selain bahan utama di atas, beberapa e-liquid juga mengandung bahan tambahan seperti:
- Pengatur pH: Untuk menyesuaikan keasaman e-liquid agar sesuai dengan selera dan perangkat vape tertentu.
- Bahan Pewarna: Untuk memberikan warna yang menarik atau untuk membantu mengidentifikasi rasa e-liquid.
- Bahan Pengental: Untuk mengontrol viskositas e-liquid.
5. Bahan Kimia Tambahan
Meskipun sebagian besar bahan yang terkandung dalam e-liquid dianggap aman untuk dikonsumsi, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa proses pemanasan e-liquid dalam vape dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti formaldehida dan asetaldehida, terutama pada suhu yang lebih tinggi atau saat menggunakan perangkat yang tidak sesuai. Penggunaan bahan kimia tambahan yang tidak terkontrol dalam pembuatan e-liquid juga dapat meningkatkan risiko terkena zat-zat berbahaya ini.